Mau Beli Smartwatch Anak? Ada Baiknya Pertimbangkan Ini Dulu

- Advertisement -
Jakarta – Fenomena smartwatch anak bisa bikin si kecil sudah mulai merengek minta membelikan ke orang tua. Jika memang minat beli, simak dulu sejumlah pertimbangan ini.
Jam tangan pintar buat anak kini sedang jadi perbincangan hangat. Tak cuma di kalangan anak-anak, yang diduga terbius lewat tampilannya yang imut dan gencarnya promosi, melainkan juga buat para orang tua yang mempertimbangkan fitur di dalamnya.
Selain punya tampilan yang mampu merebut perhatian si kecil, jam tangan pintar buat anak ini memang lazim punya sejumlah fungsi yang bikin ortu dapat terus memantau posisi si kecil, juga melakukan panggilan telepon sampai video call.
Namun, harga gadget macam ini sejatinya tidak murah — bahkan untuk produk KW sekalipun. Nah, Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani M.Psi pun menuturkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membelikan anak smartwatch kekinian.
“Contohnya nih, anak bisa aja bangga berlebihan karena barang yang dia gunakan mahal dan keren. Jika seperti ini, agak lebih riskan diincar oleh penculik atau perampok. Selain itu, kalau anaknya bangga berlebihan, mungkin malah menambah musuh, yaitu anak-anak yang iri dengan jam yang digunakannya,” jelas psikolog yang akrab disapa Nina ini.
Beberapa anak juga cenderung lebih berkelompok alias nge-geng karena memiliki jam yang sama. Sementara itu anak yang tidak memiliki si smartwatch kekinian bisa jadi minder.
“Jadi kalau mau anaknya pakai jam ini, tentunya perlu diedukasi juga apa yang perlu anak lakukan dan apa yang jangan dilakukan. Contoh, tidak perlu menyombongkan jamnya. Kalau ditanya temen, bilang aja, ‘Mamaku minta aku pake jam ini biar tau aku ada di mana’,” saran Nina.
Sementara itu, Psikolog Anak Devi Sani M.Psi, Psikolog yang berpraktik di Klinik Tumbuh Kembang @rainbowcastleid dan Klinik Insight Psikologi, menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ortu ingin membelikan anak gadget, antara lain:
1. Perhatikan kebutuhan anak dan keluarga
Perhatikan kondisi keluarga. Apakah anak jarang berdekatan secara fisik dengan orang dewasa sebagai pengawasanya sehingga GPS pada anak menjadi penting untuk mengetahui lokasinya.
2. Perhatikan usia anak
Semakin kecil, kebutuhan bermain dan berinteraksi nyata makin besar. Termasuk juga kebutuhan bermain outdoor. Pada anak TK, bermain outdoor penting dipenuhi sedikitnya tiga kali dalam seminggu. Sebagai catatan, anak di bawah 2 tahun sebaiknya sama sekali tidak terpapar gadget maupun layar. Jika untuk videocall pun tidak perlu berjam-jam.
3. Batasi konten
Bagi orangtua penting untuk membatasi konten yang bisa anak akses. Sudah banyak aplikasi yang bisa membuat orangtua membatasi aplikasi-aplikasi dan waktu penggunaan gadget.